Beranda > Ilmu Kalam > ASAL-USUL, PANDANGAN, DAN PENDAPAT ALIRAN JABARIYAH

ASAL-USUL, PANDANGAN, DAN PENDAPAT ALIRAN JABARIYAH

Nama Jabriyah Berasal dri kata jabara yang mengandung arti Memaksa. sedangkan menurut al-Syahrastani bahwa jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dri hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT. dalam istilah Inggris paham jabariyah disebut fatalism atau predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia ditentukan sejak semula oleh qada dan qadar Tuhan. dengan demikian posisi manusia dalam paham ini  tidak memiliki kebebasan dan inisiatif sendiri, tetapi terikat pada kehendak mutlak Tuhan. oleh karena itu aliran Jabariyah ini menganut paham bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. manusia dalam paham ini betul melakukan perbuatan, tetapi perbuatannya itu dalam keadaan terpaksa.

paham jabariyah ini duduga telah ada sejak sebelum agama  islam datang kemsyarakat Arab. kehidupan bangsa arab yang diliputi oleh gurun pasir sahara telah memberi pengaruh besar kedalam cara hidup mereka. ditengah bumi yang disinari terik matahari dengan air yang sangat sedikit dan udara panas ternyata tidak dapat memberi kesempatan bagi tumbuhnya pepohonan dan suburnya tanaman. disana sini yang tumbuh hanya rumput keras dan beberapa pohon yang cukup kuat untuk mengahdapi panasnya musim serta keringnya udara.

dihadapan alam yang begitu ganas, alam yang indah, tetapi kejam, menyebabkan jiwa merasa dekat kepada Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Zat pembina,Pemberi Petunjuk, Pemelihara dan Pelindung. dengan suasana alam yang demikian menyebabkan mereka tidak punya daya dan kesanggupan apa-apa, melainkan semata-mata patuh, tunduk, dan pasrah kepada kehendak Tuhan.

namun telepas dari ada dan tidak adanya kondisi alam yang demikian, al-Qur’an sendiri banyak mamuat ayat-ayat yang dapat membawa kepada timbulnya paham jabariyah.

dalam surah al-Saffat ayat 96, ditegaskan yang artinya “Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbauat”.

selain itu berikut ayat-ayat yang  dapat membawa timbulnya faham jabariyah yaitu : Surat al-An’am ayat 112, Surat al-Anfal ayat 17, Surat al-Akhsan ayat 30.

Dengan demikian aliran Jabariyah memiliki dasar pijak didalam al-Qur’an dan kedudukan yang sejajar dengan faham qodariyah sebagaimana disebutkan diatas.

aliran jabariyah dibagi menjadi 2 yaitu aliran jabariyah yang ekstrim dan moderat

aliran jabariyah yang ekstrim tokohnya dalah jahm bin safwan pendapatnya manusia sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas sebagaimana dimiliki oleh paham qodariyah. seluruh tindakan dan perbuatan manusai tidak boleh lepas dari aturan, skenario, dan kehendak Allah. Namun ada kecenderungan bahwa Tuhan lebih memperlihatkan sikap-Nya yang mutlak, absolut dan berbuat sekehendak-Nya. hal ini bisa menimbulkan paham seolah-olah Tuhan tidak adil jika ia menyiksa orang yang berbuat dosa, sedangkan perbuatan dosa yang dilakukan orang itu terjadi atas kehendak Tuhan.

paham jabariyah yang moderat tokohnya Najjar dan Dirar, bahwa Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia baik perbuatan itu positif maupun negatif. tetepi dalam melakukan perbuatan itu manusia mempunyai bagian, daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh Tuhan, mempunyai efek, sehingga manusia mampu melakukan perbuatan itu. daya yang diperoleh untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan inilah yang kemudian disebut kasb atau acquistion.

sumber Drs. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tsawwuf (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998 hlm, 39-42)

  1. Maret 20, 2013 pukul 7:57 pm

    syukron.. telah membantu menjawab soal UAP.. ^_^

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar